Judul : DEMI CINTA.KAKEK INI MENGHABISKAN WAKTU 20 TAHUN UNTUK MEMBELAH SEBUAH GUNUNG
link : DEMI CINTA.KAKEK INI MENGHABISKAN WAKTU 20 TAHUN UNTUK MEMBELAH SEBUAH GUNUNG
DEMI CINTA.KAKEK INI MENGHABISKAN WAKTU 20 TAHUN UNTUK MEMBELAH SEBUAH GUNUNG
Mungkin ini adalah sebuah kisah yang menarik untuk kita ketahui.Dimana bahwa bukti cinta yang tulus maka akan menciptakan sebuah pengorbanan yang tulus pula.Namanya adalah Dashrath Manjhi.Ia tinggal disebuah desa terpencil dan terisolasi dengan dikelilingi oleh bukit-bukit batu.Oleh karena daerahnya yang terpencil dan dikelilingi bukit-bukit batu tersebut,maka akses untuk menuju sekolah,pasar,rumah sakit dan sarana penting lainnya menjadi sangat terhambat.Bagaimana tidak,para warga harus mendaki bukit-bukit batu yang terjal selama berjam-jam serta menuruninya hanya untuk mencapai suatu tempat.Warga juga sudah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah setempat untuk dapat dibuatkan sebuah jalan akses di desa tersebut.Namun hasilnya sia-sia,Pemerintah tidak pernah mengabulkannya.Mungkin karena letak geografis tempat tersebut yang sangat tidak mendukung.berbagai usaha juga sudah dilakukan warga untuk membuka jalan seperti yang diharapkan namun semuanya gagal.Hingga pada suatu waktu seorang Dashrath mengambil inisiatif untuk memulai melakukan pekerjaan yang diluar akal sehat manusia.
Hal itu bermula saat istrinya yang terjatuh dan terluka parah saat melintasi bukit tersebut,pada saat itu istrinya bermaksud untuk membawakan minum untuk dashrath yang bekerja di peternakan di balik bukit tersebut.Namun nahas istrinya terpeleset dan terjatuh hingga terluka parah.Malang istrinya meninggal pada saat akan dibawa kerumah sakit yang lagi-lagi harus terlebih dahulu melewati bukit batu tersebut.Atas hal tersebut Dashrath memutuskan untuk membelah bukit tersebut dan membuatkan sebuah jalan,dengan tujuan agar tidak ada warga lain yang bernasib sama seperti dirinya. "Cinta saya kepada istri saya adalah percikan awal yang telah menyalakan api keinginan saya untuk memahat jalan ini. Tetapi keinginan melihat ribuan penduduk desa melintasi bukit kapan pun mereka ingin, membuat saya sanggup bekerja selama bertahun-tahun tanpa ada rasa takut dan khawatir." Katanya. Pada awal pertama ia melakukan pekerjaan ini,ia hanya melakukannya seorang diri dan hanya menggunakan alat seadanya seperti Pahat dan Martil.Tak heran,atas apa yang dilakukannya tersebut,banyak juga warga yang mengejeknya."Pada awalnya kebanyakan penduduk desa mengejek apa yang saya lakukan, tapi lama-kelamaan mereka mulai mendukung saya. Ada yang memberi makanan, ada juga yang membelikan peralatan untuk saya bekerja." katanya. "Apa yang saya lakukan adalah untuk semua orang. Ketika Tuhan bersamamu, tidak ada yang bisa menghentikanmu. Aku tidak takut akan dijatuhkan hukuman oleh pemerintah atas pekerjaanku ini, sama seperti aku juga tidak mengharapkan imbalan apa-apa dari Pemerintah, tutur Dashrath Manjhi.Hingga pada akhirnya,dengan kurun waktu 20 tahun lamanya dahrath berhasil mewujudkan impian warga untuk mendapatkan akses jalan didesanya.Jalan yang terbentuk pun sangat lebar hingga dapat dilewati oleh truck pengangkut.
Ia tak mengharapkan apa-apa dari pemerintah, dan benar saja pemerintah tidak memberikan apa-apa yang penting baginya.Ia hanya menerima kepengurusan jenazahnya dari negara saat ia meninggal pada tahun 2007 silam.Tidak lebih.
Namun pada intinya ketulusan cinta memang sangat besar dampaknya terhadap pengorbanan.Bahkan kepada hal yang tidak masuk akal sekalipun tapi oleh sebab ketulusan tersebutlah apapun dapat dirubah dan dapat berubah.