Wow!!! Kasus gantung diri di Kota ini Mengherankan


Judul : Wow!!! Kasus gantung diri di Kota ini Mengherankan
link : Wow!!! Kasus gantung diri di Kota ini Mengherankan


Wow!!! Kasus gantung diri di Kota ini Mengherankan

 


Kasus gantung diri di Kabupaten Gunungkidul, DIY terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data yang dikumpulkan, selama 40 hari terakhir tercatat sembilan orang meninggal dunia karena gantung diri. 
Anggota Satgas Berani Hidup yang dibentuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Ida Rochmawati mengatakan, tingginya angka gantung diri di Gunungkidul dapat digolongkan sebagai peristiwa mengagumkan (KLB). Ida cukup terperanjat dengan data yang menyebutkan banyak korban gantung diri malah umur produktif. 

" Ada pergeseran umur korban wafat bunuh diri. Sebelumnya gantung diri didominasi oleh umur 60 ke atas. Saat ini korbannya berumur di bawah 60 tahun atau umur produktif, " tutur Ida yang juga adalah dokter kesehatan jiwa di RSUD Wonosari, Sabtu (11/2).

Ida menjelaskan, sedikitnya ada tiga aspek penyebabnya bunuh diri yaitu aspek biologi, psikologi, serta sosial. Karenanya dibutuhkan perlakuan serius serta sedini mungkin saja untuk mengatasinya.

" Aspek sosial atau budaya yang banyak diakui orang-orang sebagai penyebabnya tingginya angka gantung diri di Gunungkidul yaitu fenomena Pulung Gantung, " jelas Ida.

Butuh kerja sama semuanya lini untuk menekan angka bunuh diri. Perlakuan masalah gantung diri sampai kini masihlah dikerjakan parsial hingga kurang efisien.

" Selama ini tak ada aturan yang mengikat dengan cara system, untuk usaha mencegah bunuh diri. Memerlukan kajian untuk bikin ketentuan tentang perlakuan masalah bunuh diri. Hingga dapat lakukan deteksi awal pada beberapa orang yang berisiko bunuh diri, " tutur Ida.
Terpisah, Ketua Satgas Berani Hidup, Immawan Wahyudi menyampaikan pihaknya bakal merumuskan tentang perlakuan masalah bunuh diri. Walau dia mengaku perlakuan memerlukan cara yang lebih mendalam. Pihaknya bakal merumuskan bagaimana perlakuan kasus ini.

" Perlakuan masalah bunuh diri itu tak seperti mengatasi masalah penyakit HIV/AIDS, atau TBC.
Perlakuannya tidak sama, " bahas Imawan.
Imawan memaparkan kalau penanggulangan masalah gantung diri tidak cuma dikerjakan pendekatan dari orang-orang ataupun tokoh agama saja. Keluarga, sambung Imawan, mempunyai peran yang cukup vital.

" Keluarga miliki peran yang utama. Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri dapat dideteksi lebih awal dengan peran keluarga. Hingga nanti dapat diakukan sebelum terjadi gantung diri, " ucap Imawan.

Berdasar pada data yang dikumpulkan, masalah bunuh diri lantaran gantung diri di Gunungkidul, pada th. 2016 sejumlah 30 orang tewas, serta 3 orang percobaan. Data paling tinggi masalah bunuh diri ada di 2012, yaitu meraih angka 39 orang. Lalu jumlah itu turun pada 2013 jadi 29 masalah. Th. selanjutnya, yakni 2014 kembali turun jadi 19 masalah serta th. 2015 turun jadi 28 masalah bunuh diri, serta 3 orang percobaan. Angka masalah bunuh diri di Gunungkidul rata-rata 25 orang pertahun. noe